Ubud merupakan pusat seni, tradisi budaya di Bali, dan keindahan alam berupa persawahan yang masih dilestarikan dan dikontrol oleh Subak, sebuah lembaga yang mengawasi pengairan pertanian di setiap daerah. Ketika mengunjungi pulau Bali, lingkungan alam yang sangat indah namun tetap lestari akan membuat Anda terpukau. Ubud, yang berada di daftar pertama tujuan wisata, cocok untuk orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang ekonomi. Sangat cocok untuk pelancong tunggal, penggemar pedalaman, liburan keluarga, dan liburan romantis. Selama berkunjung ke Ubud, fasilitas pendukung seperti tempat tinggal, makanan, dan transportasi akan memberikan kebebasan bagi pengunjung untuk berkeliling dan melihat lokasi-lokasi menarik.
Bagi anda seorang solo travellers dan ingin mengunjungi Ubud seorang diri, tidak perlu khawatir karena sangat aman dan nyaman bagi siapa saja yang ingin menghabiskan waktu liburan di Ubud. Simak ulasan berikut ini yang kami khusus rangkum untuk para pelancong yang hendak memulai liburan di Ubud, Bali. Informasi mendalam tentang tempat wisata dan wisata kuliner bisa dijadikan referensi saat mengunjungi Ubud.
10 Tempat Wisata Hits Yang Ada di Ubud
Sawah Terasering Tegalalang
Wisata alam yang paling digemari oleh wisatawan. Pemandangan persawahan berundak menjadikan Tegalalang sebagai ikonik destinasi wisata dengan pemandangan hijau yang menyegarkan. Jam operasional jika hendak berkunjung yaitu dari pukul 8:00 am – 06:00pm. Ada beberapa lokasi pintu akses untuk masuk ke area persawahan terasering di Tegalalang yaitu:
- Akses utama tiket masuknya Rp 25.000 per orang
- Pakudui Tegalalang Rp 10.000 per orang
- Uma Ceking Rp 50.000 per orang.
Akses masuk objek wisata ini bersebelahan satu sama lain namun Harga tiketnya bervariatif karena perbedaan fasilitas yang ditawarkan. Anda bisa mencoba Bertani dengan petani setempat atau mangambil foto Bersama petani yang sedang menggarap sawahnya. Anda bisa memberikan donasi pribadi secara ikhlas kepada petani yang diajak untuk berfoto, dan mereka akan sangat menghargai pemberiannya. Atau bagi yang ingin merasakan ayunan khusus dengan memakai dress, sewa dress di lokasi wahana ayunan adalah solusinya. Ciptakan pose berfoto yang unik dan ceria untuk mendapatkan hasil foto yang bagus dengan latar belakang pemandangan persawahan berundak.
Monkey Forest Temple
Tempat objek wisata lainnya yang harus dimasukkan ke daftar rencana liburan selama di Ubud yaitu mengunjungi pura suci yang disebut Monkey Forest Temple. Pura ini dikelilingi oleh hutan dan ratusan hewan kera ekor panjang hidup di area pura. Karena banyaknya hewan kera di sekitar pura, bagi wisatawan dianjurkan untuk memakai guide agar terhindar dari serangan kera secara tiba – tiba.
Perlu diingat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Banyak wisatawan yang mendokumentasikan berfoto langsung dengan kera yang dipandu oleh guide. Pemberlakuan tiket masuk dibagi menjadi 2 yaitu:
- Weekdays dikenakan biaya tiket masuk IDR 80.000 per orang
- Weekend dikenakan biaya tiket masuk IDR 100.000 per orang
Tirta Empul Temple
Pura suci yang di dedikasikan untuk Dewa Indra yaitu Pura Tirta Empul yang berlokasi di Desa Tegalalang, Ubud. Di sekitar pura ditemui kolam – kolam air suci yang berasal dari mata air murni. Di sisi lain pura terdapat kolam suci diperuntukkan bagi warga yang hendak memohon pembersihan diri yang disebut dengan istilah melukat. Melukat merupakan suatu upacara pembersihan pikiran dan badan jasmani dengan air suci. Tiket masuk ke pura Tirta Empul yaitu sebesar IDR 50.000 per orang.
Batuan Temple
Batuan Temple atau dikenal oleh masyarakat lokal sebagai Pura Puseh merupakan yang didedikasikan untuk pemujaan Dewa Wisnu simbol Dewa pemelihara alam semesta. Pura yang berada di Desa Batuan cukup diminati wisatawan untuk dikunjungi, ini terbukti dari wisatawan yang antusias berwisata ke area Pura. Kenapa pura ini menjadi populer di kalangan wisatawan, karena usianya sudah mencapai 1000 tahun sejak didirikannya pada tahun 944 Saka atau 1022 Masehi.
Pada masa pemerintahan kerajaan Bali yang dipimpin oleh Raja Sri Aji Udayana Darma Warmadewa yang mendapat ide dari Ida Mpu Kuturan untuk menyatukan masyarakat yang terpecah karena aliran keagamaan yang berbeda – beda di antara masyarakat. Pura Batuan menjadi bagian dari Tri Kahyangan. Wisatawan yang hendak berkunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar IDR 30.000 per orang.
Air Terjun Tegenungan
Air Terjun Tegenungan di oleh masyarakat sekitar dikenal juga dengan nama Air Terjun Blangsinga, dan menjadi salah satu air terjun yang cukup terkenal dikalangan wisatawan. Aliran air terjun bersumber dari salah satu sungai yang Bernama sungai Petanu dan merupakan sungai terpanjang di Bali, setelah dua sungai terbesar lainnya yaitu Sungai Ayung dan Sungai Telaga Waja.
Hulu sungai Petanu mengalir dari puncak Gunung Batur yang ada di Kintamani, dan mengalir hingga ke Desa Tampaksiring, Ubud, dan Blahbatuh. Panjang sungai Petanu yaitu sekitar 46,96 km. Tiket masuk ke lokasi air terjun yaitu sebesar IDR 20.000 per orang.
Air Terjun Kanto Lampo
Air Terjun Kanto Lampo yang terletak di desa Beng, Gianyar merupakan salah satu air terjun di Bali yang cukup yaitu air mengalir melalui tebing bebatuan yang menonjol satu dengan yang lain sehingga air yang jatuh tidak langsung ke dasar sungai dan sering disebut air terjun berundak. Sumber air terjun ini yaitu dari saluran irigasi sawah petani dan beberapa air tanah yang mengalir ke dasar sungai. Di sekitar air terjun ditumbuhi oleh pepohonan yang hijau dan sangat cocok dijadikan sebagai tempat berfoto.
Agar memperoleh hasil foto yang cantik, disarankan untuk memakai pakaian bikini dengan badan dihujani oleh air yang jatuh dari atas. Jika Anda berencana mengunjungi lokasi ini, harap untuk menyediakan pakaian ganti sebagai pengganti. Untuk mencapai lokasi, warga sekitar sudah menyediakan jalan tangga setapak untuk mencapai lokasi. Biaya tiket masuk ke objek wisata yaitu IDR 10.000 per orang.
Goa Gajah
Pura Goa Gajah merupakan situs purbakala dengan relief-relief kuno yang berbentuk Goa. Jika masuk ke area Goa terdapat prasasti Lingga dan Yoni, yang merupakan simbol dari Dewa Siwa dan Patung Dewa Ganesha. Dalam cerita Hindu, Dewa Ganesha merupakan anak Dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Berlokasi di Desa Bedulu, untuk mengunjungi area pura setiap peserta tur dikenakan biaya tiket masuk sebesar IDR 50.000 per orang dan karcis parkir untuk kendaraan roda 4 yaitu IDR 5.000.
Ubud Royal Palace
Ubud Royal Palace atau Puri Saren Agung Ubud yang bangunannya merupakan warisan dari Kerajaan Ubud di Masa lalu. Bangunan khas Bali dengan ornamen ukiran dan pahatan tentang cerita – cerita pewayangan Mahabarata dan Ramayana di dinding bangungan. Jika anda berkunjung tidak dikenakan biaya masuk, namun jika hendak menyaksikan penampilan tarian tradisional dan barong dance. Biaya untuk menyaksikan tarian yaitu sebesar IDR 100.000 per orang.
Museum Puri Lukisan Ubud
Yang menarik dari Museum Puri Lukisan Ubud yaitu dipajang berbagai jenis lukisan dengan tema adat dan budaya Bali yang dibuat oleh para seniman ternama Bali. Bagi pecinta seni Lukis, mengunjungi Museum Puri Lukisan yang terletak di Ubud. Ada berbagai jenis koleksi lukisan yang dibuat oleh seniman ternama Bali. Untuk biaya tiket masuk setiap wisatawan dikenakan biaya sebesar IDR 75.000 per orang.
Celuk Village
Destinasi wisata selanjutnya yang masih berlokasi di sekitar Ubud yaitu Desa Celuk. Celuk adalah salah satu desa yang masyarakatnya berprofesi sebagai pengrajin perak. Hasil kerajinan perak berupa cincin, kalung, dan perhiasan lainnya yang identic dengan ornamen khas bali. Bagi wisata yang tertarik untuk mengikuti pelatihan singkat dalam membuat kerajinan perak juga disediakan tempat dan fasilitas.
Pasar Seni Sukawati
Salah satu destinasi wisata yaitu pusat oleh – oleh Pasar Seni Sukawati. Di area pasar terdapat beraneka ragam barang hasil kerajinan dari masyarakat setempat mulai dari kerajinan kain, karya lukisan dari seniman lokal, patung dan seni ukir dari kayu, pernak Pernik perhiasan yang terbuat dari perak dan masih banyak kerajinan lainnya yang bisa dijumpai saat berkunjung di pasar seni ini.
Jika berwisata ke area suci khususnya Pura, ada beberapa hal yang harus pengunjung perhatikan karena ada aturan khusus yang berlaku di setiap desa wisata. Aturan yang sudah dibakukan berlaku secara mutlak, yang artinya bagi setiap orang yang mengunjungi wilayah suci pura harus mematuhi aturan. Berikut beberapa aturan umum yang berlaku.
Peraturan Saat Berwisata di Tempat Suci Pura di Bali
- Wisatawan yang berkunjung ke Pura Monkey Forest disarankan agar tidak memakai perhiasan, seperti gelang, kalung, kacamata.
- Khusus bagi Wanita yang sedang haid, dilarang keras masuk ke area pura karena berdasarkan keyakinan umat Hindu di Bali yaitu Wanita yang sedang mengalami haid atau disebut cuntaka dilarang masuk. Ketentuan ini juga berlaku untuk masyarakat local.
- Jangan memberi makanan kepada kera yang ada di sekitar pura, karena akan menarik perhatian kera yang lain.
- Jangan menyentuh Kera agar tidak digigit
- Jangan berlarian di area pura
- Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, jika ada berwisata bersama anak yang masih di Bawah umur, harap diperhatikan secara khusus.
Kesimpulan Tentang Objek Wisata di Ubud
Setiap destinasi wisata di Bali memiliki keunikan masing – masing dan akses jalan yang berbeda. Tidak semuanya mudah untuk dicapai, jadi kami mengharapkan agar senantiasa bagi wisatawan untuk menyiapkan fisik yang bugar jika mengunjungi tempat wisata seperti air terjun dan petualangan alam lainnya.
Disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan pemandu wisata sebelum menentukan objek wisata yang hendak dikunjungi. Selamat berliburan dan ciptakan hal baru disetiap langkah perjalanan wisata Anda.
